Frekuensi News – Sholat dhuha adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.
Salah satu keutamaan sholat dhuha yaitu jika kita melaksanakannya minimal dua rakaat maka pahala yang akan kita dapatkan sama dengan 360 sedekah.
Berikut adalah doa yang dianjurkan dibaca setelah sholat dhuha yaitu:
Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadakash shalihin.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Kamis, 28 April 2022: Jakarta Sumbang Kasus Baru Tertinggi
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang salih."
KH Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya menjelaskan doa tersebut bukan berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW, melainkan doa tulus dari seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Berdoa kata Buya Yahya, bisa dengan bahasa apa saja, sekalipun tidak ada dalam hadis Rasulullah.
Buya Yahya menerangkan, dalam berbagai kitab hadis memang tidak ditemukan asal muasal doa tersebut.
"Siapa yang mengatakan (doa Sholat Dhuha bersumber dari) hadits? Itu doa dan doa boleh dengan bahasa apa saja yang penting maknanya benar, yang mengatakan hadits dhoif dia telah salah, karena memang itu bukan hadits," ujar Buya Yahya.
Meski begitu bacaan doa yang masyhur di kalangan ulama ini dianjurkan untuk dibaca setelah selesai melaksanakan sholat dhuha.
Bahkan bukan hanya setelah sholat dhuha namun kapanpun doa tersebut boleh dibaca.
Buya Yahya juga menambahkan bahwa sebaik-baiknya doa adalah doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW, tapi tidak semua orang bisa hafal semua doa Rasulullah.
Oleh karena itu semua orang bisa membuat doa oleh dirinya sendiri asal maknanya benar.***