Frekuensinews- Setelah pemain Iran bungkam dan tidak menyanyikan lagu kebangsaan pada saat melawan Inggris, akhirnya mereka kembali menyanyikan lagu kebangsaan saat melawan Wales.
Beberapa pendukung Iran nampak mencemooh saat lagu kebangsaan dinyanyikan oleh para pemain Iran, bahkan dilaporkan terjadi kerusuhan di sekitar stadion terkait penggemar Iran yang melakukan kampanye membela hak-hak perempuan di Iran.
Para pendukung Iran nampak membawa atribut yang menyatakan tribute kepada Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi yang dibunuh oleh Polisi Iran saat dia menyuarakan protesnya meminta pemenuhan haknya sebagai manusia dan perempuan.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Kriteria dan Syarat Jadi Penerima Bantuan Set Top Box Gratis dari Pemerintah
Seorang perempuan pendukung Iran nampak menarik perhatian dengan mengenakan riasan mata yang seperti air mata darah dan membentangkan kaos jersey bernomor 22 bertuliskan Mahsa Amani.
Angka 22 pada kaos tersebut merujuk pada usia Amini pada saat dia dibunuh dengan tidak adil.
Di sebelah perempuan tersebut, seorang pria juga membentangkan kaos yang bertuliskan 'WOMEN,LIFE, FREEDOM'.
Tuntutan ini memiliki satu tujuan yakni untuk memberikan kebebasan dan pemenuhan hak bagi para perempuan di Iran.
Protes yang dilakukan di luar Iran ini juga menyulut semangat perlawanan di dalam Iran sendiri.
Pada Kamis, 24 November 2022, pemain sepakbola terkemuka keturunan Kurdi, Voria Ghafouri ditangkap di Iran dengan tuduhan ia ditangkap karena menghina tim sepakbola nasional dan menyebarkan propaganda melawan pemerintah.
Ghafouri yang berusia 35 tahun itu seharusnya turut membela tim nasional Iran pada Piala Dunia 2022 di Qatar, namun ia tidak diikutsertakan karena selama ini ia cukup vokal dalam menyuarakan pembelaan atas hak perempuan di Iran.
Ghafouri ditangkap setelah sesi latihan yang dia lakukan dengan klubnya Foolad Khuzestan.
Sebelum bertandang ke Qatar, para pemain Iran menghadiri pertemuan dengan Presiden Ebrahim Raisi dan nampak salah satu pemain membungkuk ke arah Raisi.
Kontan saja hal ini menuai banyak kecaman dari publik karena dianggap mereka sebagai pion dari Raisi.
Penyerang Iran, Mehdi Taremi menyatakan bahwa mereka tidak berada di bawah tekanan dan melakukan aksi bungkam di pertandingan pertama mereka dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Taremi juga menegaskan bahwa ia dan seluruh timnya berada di Qatar untuk fokus bermain sepakbola dan membela tanah air di kancah internasional.***
Artikel Terkait
Hasil Piala Dunia 2022: Brazil Tumbangkan Serbia di Laga Perdana, Richarlison Cetak Gol Salto
KFC Tebar Promo Bulan November Spesial Piala Dunia 2022, Buruan Borong Sekarang!
Link Live Streaming Netherlands Vs Ecuador di Piala Dunia 2022 : Tayang Jumat 25 Nov 2022
Ditahan Amerika Serikat, Timnas Inggris Masih Tetap Pimpin Klasemen Grup B Piala Dunia 2022
Dilibas Iran pada Matchday Ke-2 Piala Dunia 2022, Ini Respon Pelatih Wales