Frekuensi News - Salah satu bisnis pengusaha Chairul Tanjung adalah pusat perbelanjaan dan hypermarket Transmart.
Transmart menjadi perbincangan para warganet baru-baru ini, karena semakin ditinggal pengunjungnya.
Bahkan, terkuak tujuh dari 95 gerai PT Trans Retail Indonesia atau Transmart tutup permanen.
Penutupan ketujuh gerai tersebut tidak serempak melainkan bertahap.
Baca Juga: Mengenal ChatGPT, Kecerdasan Buatan yang Mengancam Popularitas Google!
Manajemen bilang, penutupan gerai retail itu untuk efisiensi di tengah badai ekonomi yang menerjang Indonesia.
Selain itu, alasan penutupan gerai karena adanya peningkatan persaingan belanja online usai covid-19.
Merangkum berbagai sumber, ini deretan fakta tutupnya gerai Transmart, milik konglomerat Chairul Tanjung.
1. Transmart hasil akuisisi
Chairul Tanjung tidak secara tiba-tiba atau membangun Transmart dari nol.
Baca Juga: 4 Tips Persiapan Mental Sebelum Menikah, Pasangan Harus Tau!
Pada 2012 lalu, ia mengambil alih 100 persen PT Carrefour Indonesia (Carrefour) dengan nilai Rp7,2 triliun.
Pengambilalihan tersebut dilakukan oleh perusahaan Chairul Tanjung bernama PT Trans Retail Indonesia.
2. Berganti brand
Setelah PT Carrefour Indonesia diakuisisi, PT Trans Retail Indonesia memperkenalkan nama dan logo baru untuk gerai tersebut menjadi Transmart.
Artikel Selanjutnya
Tips Supaya Kamu Hemat Saat Belanja Kebutuhan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Artikel Terkait
Tips Supaya Kamu Hemat Saat Belanja Kebutuhan
Instagram Akan Sematkan Fitur Pembayaran Belanja Online via DM
KickFest 2022 Masih Trending, Netizen: Dulu Fokus Belanja daripada Nonton Band, Sekarang Rasanya Dibalik
Kisah Kelam 'Black Friday' Hingga Menjadi Hari Belanja Besar-Besaran
Mampu Menghemat Uang Belanja, Segera Tanam 9 Tanaman Ini Mumpung Lagi Musim Hujan