Frekuensi News - Peringatan Isra' Mi'raj 1444 H/2023 M jatuh pada Sabtu, 18/2/2023.
Umat Islam dari berbagai belahan dunia menyambut peringatan Isra' Mi'raj ini dengan suka cita.
Isra dan Miraj merupakan peristiwa penting dalam kisah kenabian Muhammad SAW, sebab lewat peristiwa ini perintah sholat lima waktu pertama kali diturunkan.
Umat Islam dari berbagai belahan dunia menyambut peringatan Isra' Mi'raj ini dengan suka cita.
Isra dan Miraj merupakan peristiwa penting dalam kisah kenabian Muhammad SAW, sebab lewat peristiwa ini perintah sholat lima waktu pertama kali diturunkan.
Baca Juga: Inter vs Udinese di Liga Italia: Ada Head to Head, Prediksi Skor, dan Perkiraan Pemain!
Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW melakukan dua perjalanan, perjalanan pertama dari kota Mekkah ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem (Al-Isra). Dilanjutkan dengan perjalanan kedua menuju langit ke-7, yang disebut (Al-Miraj).
Terdapat beberapa versi mengenai perjalanan ini, sebagian umat islam meyakini perjalanan ini terjadi dalam mimpi, sementara yang lain berpendapat bahwa perjalanan ini terjadi dalam keadaan sadar dan dilakukan secara fisik.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa perjalanan itu hanyalah berupa terawangan yang diperlihatkan kepada Nabi SAW.
Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW melakukan dua perjalanan, perjalanan pertama dari kota Mekkah ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem (Al-Isra). Dilanjutkan dengan perjalanan kedua menuju langit ke-7, yang disebut (Al-Miraj).
Terdapat beberapa versi mengenai perjalanan ini, sebagian umat islam meyakini perjalanan ini terjadi dalam mimpi, sementara yang lain berpendapat bahwa perjalanan ini terjadi dalam keadaan sadar dan dilakukan secara fisik.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa perjalanan itu hanyalah berupa terawangan yang diperlihatkan kepada Nabi SAW.
Baca Juga: Trik dan Tips untuk Mengatur Keuangan Pribadi dengan Baik, Anak Muda Wajib Tahu
Salah satu penulis rujukan kami Mahmood Jawaid, dalam tulisannya "Isra’ and Mi'raj – A Scientific Perspective" berpendapat bahwa Al-Isra bisa jadi merupakan pengalaman jasmaniah.
Secara teknis, dengan sedikit bantuan dari Jibril AS yang dapat melakukan perjalanan cahaya (186.000 mil/detik), sangat memungkinkan perjalanan ini dilakukan Nabi SAW secara fisik ke Yerusalem dan kembali ke Mekkah dalam waktu kurang dari 5 menit.
Sementara Al-Miraj, tidak mungkin dilakukan secara jasmani, karena terdapat pembatas antar dimensi yang disebut as-sama’-ad-dunya yang tidak mungkin bisa ditembus oleh Jibril AS.
Salah satu penulis rujukan kami Mahmood Jawaid, dalam tulisannya "Isra’ and Mi'raj – A Scientific Perspective" berpendapat bahwa Al-Isra bisa jadi merupakan pengalaman jasmaniah.
Secara teknis, dengan sedikit bantuan dari Jibril AS yang dapat melakukan perjalanan cahaya (186.000 mil/detik), sangat memungkinkan perjalanan ini dilakukan Nabi SAW secara fisik ke Yerusalem dan kembali ke Mekkah dalam waktu kurang dari 5 menit.
Sementara Al-Miraj, tidak mungkin dilakukan secara jasmani, karena terdapat pembatas antar dimensi yang disebut as-sama’-ad-dunya yang tidak mungkin bisa ditembus oleh Jibril AS.
Baca Juga: 5 Vitamin dan Mineral Ini Dibutuhkan Lansia, Terapkan agar Tak Rawan Terserang Penyakit
Oleh karena itu, terdapat tiga cara yang mungkin dapat menjelaskan perjalanan ke langit ke-7 ini, yaitu pengalaman mimpi, mistik, dan OBE (Out of Body Experience).
Mimpi
Elemen yang terjadi dalam mimpi, selalu berasal dari pengalaman dalam kehidupan nyata, meskipun bersifat simbolik dalam penerjemahannya.
Seperti yang kita temukan pada kisah Nabi Ibrahim AS saat diperintah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail AS, maupun simbol 11 bintang, matahari, dan bulan pada mimpi Nabi Yusuf AS.
Sementara elemen dalam kisah Al-Miraj, tidak didapati dalam memori kehidupan nyata, seperti surga, neraka, sidratul muntaha, dan lainnya.
Oleh karena itu, terdapat tiga cara yang mungkin dapat menjelaskan perjalanan ke langit ke-7 ini, yaitu pengalaman mimpi, mistik, dan OBE (Out of Body Experience).
Mimpi
Elemen yang terjadi dalam mimpi, selalu berasal dari pengalaman dalam kehidupan nyata, meskipun bersifat simbolik dalam penerjemahannya.
Seperti yang kita temukan pada kisah Nabi Ibrahim AS saat diperintah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail AS, maupun simbol 11 bintang, matahari, dan bulan pada mimpi Nabi Yusuf AS.
Sementara elemen dalam kisah Al-Miraj, tidak didapati dalam memori kehidupan nyata, seperti surga, neraka, sidratul muntaha, dan lainnya.
Baca Juga: Tertutup Pintu Lionel Messi Balik Barcelona, Sosok Ini yang Bongkar!
Pengalaman Mistik
Pengalaman mistik umumnya dicapai melalui semacam ritual dan meditasi, seperti memfokuskan pikiran dan perhatian dari emosi dan persepsi.
Namun, penglihatan yang dirasakan Nabi SAW saat itu tidaklah disengaja. Bahkan, dalam satu riwayat dikatakan bahwa Nabi SAW sedang tidur.
OBE (Out of Body Experience)
Berbeda dengan pengalaman mistis yang terjadi secara sengaja dari ritual dan meditasi, OBE justru terjadi secara spontan dan tidak disengaja.
OBE merupakan sensasi keluar dari tubuh yang terjadi secara sadar. OBE seringkali dirasa seperti melayang, melihat dari ketinggian, dan terasa sangat nyata.
Pengalaman Mistik
Pengalaman mistik umumnya dicapai melalui semacam ritual dan meditasi, seperti memfokuskan pikiran dan perhatian dari emosi dan persepsi.
Namun, penglihatan yang dirasakan Nabi SAW saat itu tidaklah disengaja. Bahkan, dalam satu riwayat dikatakan bahwa Nabi SAW sedang tidur.
OBE (Out of Body Experience)
Berbeda dengan pengalaman mistis yang terjadi secara sengaja dari ritual dan meditasi, OBE justru terjadi secara spontan dan tidak disengaja.
OBE merupakan sensasi keluar dari tubuh yang terjadi secara sadar. OBE seringkali dirasa seperti melayang, melihat dari ketinggian, dan terasa sangat nyata.
Baca Juga: Jangan Meniup Makanan! Ternyata Bahaya bagi Tubuh, Begini Cara Menikmati Hidangan Panas yang Benar
Ada beberapa elemen dari OBE yang membedakan dengan pengalaman mimpi dan mistik, seperti perasaan damai, pengalaman di luar tubuh, bertemu dengan orang lain, dan perasaan seperti melihat cahaya.
Penelitian memperkirakan sekitar 10% dari total populasi mengalami setidaknya satu kali OBE dalam hidupnya. Kondisi seperti hampir tertidur atau setengah tidur, kelelahan, sakit, dan lainnya seringkali memicu kondisi ini.
Dengan demikian, Al-Miraj tidak mungkin dijalankan secara jasmani, mistik, maupun mimpi.
Pasalnya, ciri-ciri pengalaman OBE lebih mendekati pada Al-Miraj ini, mirip seperti kejadian saat Jibril AS membersihkan hati Nabi SAW pada waktu beliau kecil, Wallahua'lam.***
Ada beberapa elemen dari OBE yang membedakan dengan pengalaman mimpi dan mistik, seperti perasaan damai, pengalaman di luar tubuh, bertemu dengan orang lain, dan perasaan seperti melihat cahaya.
Penelitian memperkirakan sekitar 10% dari total populasi mengalami setidaknya satu kali OBE dalam hidupnya. Kondisi seperti hampir tertidur atau setengah tidur, kelelahan, sakit, dan lainnya seringkali memicu kondisi ini.
Dengan demikian, Al-Miraj tidak mungkin dijalankan secara jasmani, mistik, maupun mimpi.
Pasalnya, ciri-ciri pengalaman OBE lebih mendekati pada Al-Miraj ini, mirip seperti kejadian saat Jibril AS membersihkan hati Nabi SAW pada waktu beliau kecil, Wallahua'lam.***
Artikel Terkait
Ada Sepenggal Kisah Haru di Balik Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Contoh Ceramah atau Pidato untuk Acara Isra Miraj 1444 H
Mengenal Makna dan Hikmah Isra Miraj dalam Agama Islam
Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Apa Makna Pentingnya Bagi Umat Islam?