FREKUENSINEWS — Dalam menghadapi Tes Kompetensi Akademik (TKA) Bahasa Indonesia, para siswa SMA, MA, dan SMK dituntut untuk menguasai berbagai strategi membaca, terutama dalam memahami teks informasi dan teks fiksi. Strategi yang tepat terbukti mampu meningkatkan pemahaman serta mempercepat proses analisis soal dalam ujian.
Teks informasi, seperti artikel ilmiah populer, laporan, dan esai, mengharuskan siswa untuk mampu mengidentifikasi gagasan utama, fakta dan opini, serta struktur teks secara keseluruhan. Sementara itu, dalam teks fiksi seperti cerpen, novel, atau puisi, siswa perlu mengasah kemampuan mereka dalam memahami unsur intrinsik seperti tema, alur, tokoh, dan latar.
Guru Bahasa Indonesia di berbagai daerah mulai menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis strategi membaca aktif, seperti skimming, scanning, dan close reading. “Kami membimbing siswa untuk tidak hanya membaca, tetapi juga menganalisis dan menafsirkan makna dalam konteks. Ini sangat membantu dalam menghadapi TKA,” ujar Ibu Rina, guru Bahasa Indonesia di salah satu SMA Negeri di Yogyakarta.
Baca Juga: Ini 9 Tersangka Perusakan Gedung Ditlantas Polda Sumsel
Selain itu, berbagai bimbingan belajar juga menawarkan modul khusus yang membahas tipe-tipe soal TKA Bahasa Indonesia, disertai latihan intensif membaca kritis dan reflektif. Metode ini diyakini bisa meningkatkan nilai TKA secara signifikan, terutama dalam bagian pemahaman bacaan.
Pakar pendidikan menyarankan agar siswa mulai membiasakan diri membaca berbagai jenis teks secara rutin. Tidak hanya buku pelajaran, tetapi juga artikel berita, opini, cerpen, hingga novel remaja. “Dengan membaca beragam teks, siswa akan lebih siap dan percaya diri dalam mengerjakan soal-soal TKA yang beragam bentuknya,” tambah Dr. Andi Saputra, M.Pd, dosen Pendidikan Bahasa Indonesia.
Dengan strategi yang tepat dan latihan yang konsisten, sukses menghadapi TKA Bahasa Indonesia bukan lagi mimpi. Kuncinya adalah rajin membaca, memahami struktur teks, dan melatih kemampuan berpikir kritis.***.
